REVIEW
MODEL KOPERASI YANG BERBASIS PADA
SINERGITAS MODAL SOSIAL DAN EKONOMI
Dr. Heri Nugraha. SE. MSi
(Pendekatan Klaster Perikanan di
Kabupaten Cirebon)
Seminar MM IKOPIN, 2 Mei 2001
ABSTRAK
Dualisme organisasi koperasi sebagai organisasi perusahaan dan organisasi
sosial, menimbulkan dampak bayes interpretation (ineterpretasi semu)
terhadap pemahaman dan implementasi berkoperasi. Hal ini ditunjukkan oleh data
dari kementerian KUMKM jumlah koperasi sampai dengan Mei tahun 2010 adalah
sebanyak 106.595 unit namun dari jumlah sebanyak itu pemerintah melalui
kementerian KUMKM mempunyai target untuk menurunkan 70% yakni koperasi-koperasi
yang tidak produktif atau koperasi yang produktivitasnya rendah. Hal ini
mengindikasikan bahwa jumlah koperasi yang berkualitas sangat kecil yakni
sekitar 30% atau hanya sebanyak 31.979 unit koperasi di seluruh Indonesia.
I.
Latar Belakang
Sistem perekonomian Indonesia, harus berubah mengikuti
perkembangan jaman di mana perekonomian kita dituntut untuk berubah. Seperti
pernah dikemukakan oleh Widjojo Nitisastro.dalam buku The Socio-Economic
Basis of the Indonesian State (1959), bahwa sistem politik akan mewarnai
sistem sosial dan sistem ekonomi Indonesia. Menurut A. Hanel (1989) yaitu
Koperasi sebagai sebuah Organisasi Sosio – Ekonomi. Terkadang koperasi seperti
sebuah organisasi nirlaba atau bahkan sering dipakai sebagai sebuah alat
politik untuk mencapai kepentingan-kepentingan politik. Padahal sudah jelas
bahwa koperasi adalah sebuah organisasi perusahaan yang berorientasi pada laba.
Hal ini ditunjukkan oleh data dari kementerian KUMKM jumlah koperasi sampai
dengan Mei tahun 2010 adalah sebanyak 106.595 unit namun dari jumlah sebanyak
itu pemerintah melalui kementerian KUMKM mempunyai target untuk menurunkan 70%
yakni koperasi-koperasi yang tidak produktif atau koperasi yang
produktivitasnya rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah koperasi yang
berkualitas sangat kecil yakni sekitar 30% atau hanya sebanyak 31.979 unit
koperasi di seluruh Indonesia.
II. Pendekatan Masalah
1. Konsep Koperasi Sebagai Organisasi Sosio Ekonomi
Menurut Hanel (1989) suatu organisasi kerjasama ekonomi dapat
disebut koperasi, apabila memenuhi kriteria-kriteria pokok sebagai berikut :
a. Kelompok koperasi (Cooperative
Group).
b. Swadaya koperasi (Self Help Cooperative).
c. Perusahaan koperasi/unit usaha koperasi (Cooperative
Enterprise)
d. Mempromosikan anggota (Members Promotion)
Komponen-komponen organisasi koperasi adalah
hubungan antara anggota-anggota perorangan, kegiatan-kegiatan ekonomi anggota,
kelompok koperasi, perusahaan koperasi dan organisasi koperasi.
2. Konsep Kluster M Porter dan Dong Sung Cho
Strategi yang
dilakukan untuk peningkatan produktivitas adalah dengan pendekatan klaster. Menurut
Porter (1998), klaster merupakan konsentrasi geografis perusahaan dan institusi
yang saling berhubungan pada sektor tertentu. Ada 4 faktor yang saling terkait
yaitu : (1) Kondisi Faktor (Input), (2) Kondisi Permintaan, (3) Strategi
perusahaan, struktur dan persaingan dan (4) Industri terkait dan pendukung.
Ada empat faktor yang ditambahkan oleh
Dong-Sung Cho untuk melengkapi model Porter, ke empat faktor tersebut merupakan
faktor manusia (Human Factor) , yang terdiri dari : (1) Pekerja
(workers), (2) Politik dan Birokrat (3) Profesional dan (4) Wirausaha.
3. Konsep Modal Sosial dan Ekonomi
Sistem perekonomian didominasi oleh peranan human
capital, yaitu pengetahuan dan ketrampilan manusia. Bourdieu (1986)
mengemukakan bahwa modal bukan hanya sekedar alatalat produksi, akan tetapi
memiliki pengertian yang lebih luas dan dapat diklasifikasikan kedalam 3 (tiga)
golongan, yaitu:
(a) modal ekonomi (economic capital), kepemilikan
alat-alat produksi.
(b) modal kultural (cultural capital), kualifikasi
pendidikan.
(c) modal sosial (social capital), kewajiban - kewajiban
sosial.
Modal sosial (social capital) adalah sebagai
kemampuan masyarakat untuk bekerja bersama, demi mencapai tujuan-tujuan
bersama, di dalam berbagai kelompok dan organisasi (Coleman, 1999). Sedangkan
menurut Burt (1992) , modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk melakukan
hubungan satu sama lain dan selanjutnya menjadi kekuatan yang sangat penting
bukan hanya bagi kehidupan ekonomi akan tetapi juga setiap aspek eksistensi
sosial yang lain. Fukuyama (2000) mendifinisikan, modal sosial sebagai
serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama
diantara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama
diantara mereka. Dengan demikian modal social merupakan suatu rangkaian proses
hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan, norma-norma, dan
kepercayaan sosial yang memungkinkan efisien dan efektifnya koordinasi dan
kerjasama untuk keuntungan dan kebajikan bersama.
Sedangkan modal sosial
adalah kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah
masyarakat atau bagian-bagian tertentu darinya. Modal social dibutuhkan
untuk menciptakan jenis komunitas moral yang tidak bisa diperoleh seperti dalam
kasus bentuk- bentuk human capital.
Daftar Pustaka
Agus
Supriono , Dance. Flassy, Sasli Rais.2007. Modal Sosial: Definisi, Demensi,
dan Tipologi. Jakarta: MR-United Press.
Bachrulhajat
Koswara, dkk. 2004. Mengurangi Tekanan Penangkapan (Overfishing) Melalui
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Skala Kecil Di Daerah Padat Tangkap (Kasus
Pantai Utara Jawa Barat). Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Bandung.
2009.
Bioeconomic Analysis of Fisheries (Edisi Bahasa Indonesia). Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Bandung.
Badan
Perencanaan Daerah Propinsi Jawa Barat 2007. Rencana Arah Pengembangan
Bisnis Kelautan Jawa Barat.
Bourdieu,
P. 1986. The Form of Capital. In J. Richardson (Ed). Handbook of Theory
and Research for Sociology of Education. New York: Greenwood Press.
Burt.
R.S. 1992. Excerpt from The Sosial Structure of Competition, in Structure
Holes: The Social Structure of Competition. Cambridge, MA and London:
Harvard University. In Elinor Ostrom and T.K. Ahn. 2003. Foundation of
Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited.
Coleman,
J. 1999. Social Capital in the Creation of Human Capital. Cambridge
Mass: Harvard University Press.
Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2009. Laporan Tahunan,
Tahun 2008
Fukuyama
2000. Social Capital and Civil Society. International Monetary Fund Working
Paper, WP/00/74, 1-8. In Elinor Ostrom and T.K. Ahn. 2003. Foundation of
Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited.
Kementerian
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2009. Kelautan dan Perikanan
Dalam Angka, Marine and Fisheries Figure 2009.
Porter,
Michael E. 1998. Clusters and the New Economics of Competition. Harvard
BusinessReview;Boston,Nov/Dec 1998.
Sung
cho, Dong, Chang moon, Hwy. 2000. From Adam Smith to Michael
Porter,Evolution of Competitiveness Theory, Asia Pacific Business Series Vol 2.
World Scientific Publishing. Singapore Co. Pie. Ltd.
Tajerin.
2007. Peranan Teknologi Dalam Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi Antar Daerah
Pesisir Di Kawasan Timur Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan,Vol 12. No.
1. Hal. 179-194
Nama : Bunga Ika Sari
NPM : 21212527
Kelas : 2EB09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar