MAKALAH
PEMERIKSAAN AKUNTANSI 2 (AUDIT)
AUDIT PEMASARAN
STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN
PT
ABC ( ABC JAPANESE RESTAURANT)
Kelompok :
1. Antonius
Dimas (20212999)
2. Bunga
Ika Sari (21212527)
Kelas : 3EB09
Universitas
Gunadarma
Fakultas
Ekonomi
Tahun
2015
Kepada
Yth,
Pemilik PT. ABC
Di
Depok
Kami
telah melakukan audit atas Operasi dan Produksi pada PT. ABC. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan
pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami
tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya
mencakup bidang kegiatan Operasi dan Produksi yang terjadi dalam perusahaan.
Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai tepat jumlah, tepat mutu, tepat hasil
produksi, dan biaya yang rendah. Audit
atas Operasi dan Produksi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan
saran perbaikan atas kekurangan kegiatan operasi dan produksi perusahaan agar
dimasa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan
perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam
mencapai tujuannya.
Hasil
audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab
I : Informasi Latar
Belakang
Bab
II : Kesimpulan Audit yang
Didukung dengan Temuan Audit
Bab
III : Rekomendasi
Bab
IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam
melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan, dan kerjasama
dari berbagai yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.
BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG
PT. ABC adalah
sebuah perusahaan yang bergerak dibidang restaurant Japanese, biasa disebut ABC
Japanese Restaurant. ABC Japanese Resto namanya yang berkonsep family resto ini
menyediakan menu sushi, teppanyaki, ramen dan shabu-shabu untuk makan bersama
keluarga.
ABC yang berarti
“Kampung Tengah” merupakan sebuah resto family yang baru tepat berada di tengah
antara banyaknya resto Jepang sepanjang Jl. Margonda Raya Jawa Barat. Tempat
yang menawarkan suasana yang cozy dan nyaman untuk menikmati menu makanan yang
ada ABC.
Tujuan dilakukannya audit adalah untuk :
1. Mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan
produk yang telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (konsumen).
2. Mengetahui bagaimana
perusahaan mengoperasikan setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan
operasi telah melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan
yang telah ditetapkan perusahaan.
3. Memberikan saran perbaikan atas kelemahan
proses produksi dan operasi yang ditemukan
BAB II
KESIMPULAN AUDIT
Berdasarkan
temuan (bukti yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
Kondisi :
1. Perusahaan tidak mengukur biaya tidak bernilai tambah
atas aktivitas tidak bernilai tambah.
2. Perusahaan tidak memiliki laporan terdokumentasi yang
akurat tentang aktivitas – aktivitas tidak bernilai tambah.
Kriteria :
1. Diperlukan pengukuran aktivitas bernilai tambah dan
aktivitas tidak bernilai tambah
2. Pengukuran aktivitas merupakan landasan bagi usaha
manjemen dalam memperbaiki profitabilitas.
3. Pengukuran aktivitas memiliki 3 kinerja pengukuran, yaitu
:
1)
Efisien
2)
Kualitas
3)
Waktu
4. Perusahaan harus memiliki laporan biaya bernilai tambah
dan biaya tidak bernilai tambah
Penyebab :
1. Belum tersedia kebijakan tentang pengukuran aktivitas
bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
2. Belom ada pedoman yang dimiliki perusahaan, dalam
mendokumentasikan aktivitas tidak bernilai tambah dan aktivitas bernilai
tambah.
Akibat :
1. Sering terjadi penambahan biaya produksi
2. Proses produksi tidak berjalan secara efisien
3. Laba perusahaan sering terjadi perubahan yang tidak
signifikan
4. Tidak ada laporan yang akurat tentang aktivitas tidak
bernilai tambah
BAB III
REKOMENDASI
Hasil audit yang
dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen
dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
- Kelemahan yang terjadi pada produktivitas dan nilai tambah perusahaan, yang tidak memiliki pedoman dalam melakukan pelaporan tentang aktivitas yang tidak bernilai tambah
- Kelemahan yang terjadi pada produktivitas dan nilai tambah perusahaan, yang tidak melakukan pengukuran aktivitas atas biaya bernilai tambah dan biaya tidak bernilai tambah
Atas keseluruhan
kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah
perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
- Perusahaan harus memiliki pedoman dalam melakukan pelaporan tentang aktivitas yang tidak bernilai tambah
- Perusahaan harus membuat kebijakan untuk melakukan pengukuran aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
- Perusahaan harus membuat dokumentasi yang akurat tentang aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
Keputusan untuk melakukan
perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika
kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang
lebih buruk pada kegiatan produksi
Bab
IV
Ruang
Lingkup Audit
Sesuai dengan penugasan
yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah kegiatan
produksi dan operasi. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem
pengendalian manajemen proses produksi, personalia yang bertugas dalam proses
produksi, dan aktivitas proses produksi yang dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar