Kamis, 07 Mei 2015

AUDIT PEMASARAN



MAKALAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI 2 (AUDIT)
AUDIT PEMASARAN
STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PT
ABC ( ABC JAPANESE RESTAURANT)

 
Kelompok :
1.     Antonius Dimas (20212999)
2.     Bunga Ika Sari (21212527)
Kelas : 3EB09

Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
Tahun 2015





Kepada
Yth, Pemilik PT. ABC
Di Depok

          Kami telah melakukan audit atas Operasi dan Produksi pada PT. ABC.  Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang kegiatan Operasi dan Produksi yang terjadi dalam perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai tepat jumlah, tepat mutu, tepat hasil produksi, dan biaya yang rendah. Audit atas Operasi dan Produksi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan saran perbaikan atas kekurangan kegiatan operasi dan produksi perusahaan agar dimasa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.

          Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I                : Informasi Latar Belakang
Bab II              : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III             : Rekomendasi
Bab IV             : Ruang Lingkup Audit

          Dalam melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan, dan kerjasama dari berbagai yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.




BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG

PT. ABC adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang restaurant Japanese, biasa disebut ABC Japanese Restaurant. ABC Japanese Resto namanya yang berkonsep family resto ini menyediakan menu sushi, teppanyaki, ramen dan shabu-shabu untuk makan bersama keluarga.

ABC yang berarti “Kampung Tengah” merupakan sebuah resto family yang baru tepat berada di tengah antara banyaknya resto Jepang sepanjang Jl. Margonda Raya Jawa Barat. Tempat yang menawarkan suasana yang cozy dan nyaman untuk menikmati menu makanan yang ada ABC.

Tujuan dilakukannya audit adalah untuk :
1. Mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan produk yang telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (konsumen).
  2.  Mengetahui bagaimana perusahaan mengoperasikan setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
    3. Memberikan saran perbaikan atas kelemahan proses produksi dan operasi yang ditemukan  





BAB II
KESIMPULAN AUDIT


Berdasarkan temuan (bukti yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :

Kondisi :
1.      Perusahaan tidak mengukur biaya tidak bernilai tambah atas aktivitas tidak bernilai tambah.
2.      Perusahaan tidak memiliki laporan terdokumentasi yang akurat tentang aktivitas – aktivitas tidak bernilai tambah.

Kriteria :
1.      Diperlukan pengukuran aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah
2.      Pengukuran aktivitas merupakan landasan bagi usaha manjemen dalam memperbaiki profitabilitas.
3.      Pengukuran aktivitas memiliki 3 kinerja pengukuran, yaitu :
1)      Efisien
2)      Kualitas
3)      Waktu
4.      Perusahaan harus memiliki laporan biaya bernilai tambah dan biaya tidak bernilai tambah

Penyebab :
1.      Belum tersedia kebijakan tentang pengukuran aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
2.      Belom ada pedoman yang dimiliki perusahaan, dalam mendokumentasikan aktivitas tidak bernilai tambah dan aktivitas bernilai tambah.

Akibat :
1.      Sering terjadi penambahan biaya produksi
2.      Proses produksi tidak berjalan secara efisien
3.      Laba perusahaan sering terjadi perubahan yang tidak signifikan
4.      Tidak ada laporan yang akurat tentang aktivitas tidak bernilai tambah




BAB III
REKOMENDASI

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
  1. Kelemahan yang terjadi pada produktivitas dan nilai tambah perusahaan, yang tidak memiliki pedoman dalam melakukan pelaporan tentang aktivitas yang tidak bernilai tambah
  2. Kelemahan yang terjadi pada produktivitas dan nilai tambah perusahaan, yang tidak melakukan pengukuran aktivitas atas biaya bernilai tambah dan biaya tidak bernilai tambah

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
  1. Perusahaan harus memiliki pedoman dalam melakukan pelaporan tentang aktivitas yang tidak bernilai tambah
  2. Perusahaan harus membuat kebijakan untuk melakukan pengukuran aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
  3. Perusahaan harus membuat dokumentasi yang akurat tentang aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk pada kegiatan produksi
 



Bab IV
Ruang Lingkup Audit


Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah kegiatan produksi dan operasi. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen proses produksi, personalia yang bertugas dalam proses produksi, dan aktivitas proses produksi yang dilaksanakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar